We cover various issues developing in the Palu, Central Sulawesi and surrounding areas. We chose it for you. We are trusted for that..Please explore further
Warga beraktivitas di rumahnya yang digenangi banjir rob atau air pasang laut di Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donngala, Sulawesi Tengah, Minggu (12/1/2020). Banjir air pasang yang masuk hingga kepemukiman warga itu disebabkan karena terjadinya penurunan permukaan tanah sedalam dua meter akibat gempa 7,4 SR yang berpusat di desa itu pada 28 September tahun lalu. Warga setempat terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan kembali lagi ke rumah mereka setelah air surut.
Residents move in their homes which are flooded by tidal floods or tides in the village of Tompe, Sirenja District, Donngala Regency, Central Sulawesi, Indonesia on Sunday (12 January 2020). Tidal floods that entered the residential areas were caused by a two meter deep land subsidence due to the 7.4 SR earthquake centered on the village on September 28 last year. Local residents are forced to flee to higher ground and return to their homes after the water has receded.
Salah satu lapangan yang dijadikan tempat pengungsian bagi korban bencana di Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Lapangan tersebut kini sedang dibangun sebuah pesantren Hafidz Qur'an. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Salah satu rumah yang rusak berat saat terjadi gempa 7,4 di Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Rumah tersebut kini telah direhabilitasi kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan poros Palu-Bangga, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Aktivitas masyaraka di wilayah itu kembali berjalan normal. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan Padanjakaya, Kelurahan Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Jalan tersebut kini telah diperbaiki kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan Lorong Padanjakaya, Kelurahan Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Reruntuhan rumah di wilayah itu kini dibersihkan dan dibangun rumah semi permanen. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Salah satu titik pengungsian bagi warga di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Tidak jauh dari tempat tersebut kini sedang dibangun Hunian tetap (Huntap) bagi korban bencana. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Lokasi tanah amblas tujuh meter akibat likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Lahan tersebut kini masuk dalam "Zona Merah" dan dijadikan Memorial Park. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Lokasi menara masjid yang ambruk akibat pencairan tanah atau likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Lokasi tersebut kini menjadi Memorial Park. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan Manggis yang yang terdampak likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Lokasi tersebut kini menjadi "Zona Merah" menjadi Memorial Park. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan Manggis yang yang terdampak likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Lokasi tersebut kini menjadi "Zona Merah" menjadi Memorial Park. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan Kelor yang juga terdampak likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Jalan tersebut kini sudah direhabilitasi kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
SPBU I Gusti Ngurah Rai di Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). SPBU tersebut kini beroperasi kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Restoran Dunia Baru yang ambruk akibat gempa di Kelurahan Lolu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Puing-puing restoran tersebut kini sudah dibersihkan. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Mal Tatura Palu yang ambruk akibat gempa di Kelurahan Lolu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Reruntuhan mal tersebut telah dibersihkan dan direncanakan akan dibangun kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Hotel Roa-Roa yang ambruk akibat gempa di Kelurahan Lolu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Reruntuhan hotel tersebut telah dibersihkan dan direncanakan akan dibangun kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Jalan Dr Suharso setelah terjangan tsunami di Kelurahan Besusu, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Jalan tersebut telah dibersihkan dan kini dilalui kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pantai Talise sesaat setelah diterjang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Pantai wisata tersebut telah dibersihkan dan akan ditata kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pantai Talise sesaat setelah diterjang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Pantai wisata tersebut telah dibersihkan dan akan ditata kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pantai Talise sesaat setelah diterjang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Pantai wisata tersebut telah dibersihkan dan akan ditata kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pantai Talise sesaat setelah diterjang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Pantai wisata tersebut telah dibersihkan dan akan ditata kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pantai Talise sesaat setelah diterjang tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Pantai wisata tersebut telah dibersihkan dan akan ditata kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Ikon Jembatan Kuning atau Jembatan IV atau jembatan lengkung yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Jembatan tersebut telah dibersihkan dan akan dibangun kembali dengan dana bantuan hibah dari Jepang dengan konstruksi yang tahan gempa. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Masjid Arkam Baburrahman atau masjid terapung yang amblas akibat tsunami di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Hingga kini, masjid tersebut masih berada di posisinya dan selalu ramai dikunjungi warga. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Rumah Susun Sewa yang ambruk akibat gempa dan tsunami di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (26/9/2019). Hingga kini, Rusunawa tersebut belum dibersihkan. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pesisir pantai Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Pesisir pantai tersebut kini sudah dibersihkan dan warga setempat berinisiatif menanam mangrove untuk melindunginya dari ombak pasang. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pesisir pantai Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Sebagian warga yang mendiami pesisir tersebut kini sudah menempati hunian sementara. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pusat Pergudangan di Kelurahan Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Sebagian gudang di dkompleks tersebut sudah diperbaiki dan difungsikan kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pesisir pantai di Kelurahan Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Sebagian rumah dan toko di wilayah itu telah dibangun kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Poros Jalan Suharto yang terdampak likuefaksi di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Lokasi seluas 186 hektar tersebut kini menjadi Memorial Park dan kawasan "Red Zone". bmzIMAGES/Basri Marzuki
Pesisir Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Kawasan tersebut kini daerah dilarang membangun karena potensi bencana yang cukup besar. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Kawasan Penggaraman yang terdampak tsunami di Kelurahan Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). Dari sekitar 21 hektar luas lahan penggaraman tersebut, sekitar tujuh hektare sudah diolah dan berpdouksi kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Kawasan Pelabuhan Rakyat yang terdampak tsunmai di Desa Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). KM Sabuk Nusantara IV yang terhempas ke darat kini sudah diturunkan ke laut kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Kawasan Pelabuhan Rakyat yang terdampak tsunmai di Desa Wani, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (27/9/2019). KM Sabuk Nusantara IV yang terhempas ke darat kini sudah diturunkan ke laut kembali. bmzIMAGES/Basri Marzuki
SEORANG bapak menengadahkan kedua tangannya di depan sebuah batu nisan tak bernama di Kompleks Pekuburan Poboya Palu, Sulawesi Tengah – tempat ribuan korban bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi dikubur massal. Mulutnya komat kamit memanjatkan doa bagi sang buang hati yang menjadi salah satu korban.
Di tempat lain, seorang ibu menatap kosong ke hamparan puing-puing rumah yang telah rata dengan tanah di bekas tempat tinggalnya di Kelurahan Balaroa. Memorial park seluas 136 hektare itu selalu membawa ingatan ibu itu tentang rumah dan keluarganya yang tertelan lumpur, hilang tak berbekas.
Dan di Pantai Talise, seorang pria duduk di atas bekas tanggul penahan ombak sembari mendekap kedua lututnya. Pandangannya lurus ke teluk yang membelah kota. Dia mengenang seorang perempuan pujaannya yang terenggut gelombang tsunami….
Namun cerita duka, sedih, dan keputusasaan itu sudah berlalu, berganti dengan gerak aktivitas untuk terus melanjutkan hidup karena hidup memang harus tetap berlanjut. Para korban bencana 28 September 2018 itu mematrikan diri untuk bangkit!!!
Setahun setelah bencana dahsyat itu, anak-anak kembali bergandengan tangan menuju sekolah-sekolah, pedagang meramaikan pasar, pegawai rutin ke tempat kerja, sopir mengangkut penumpang, SPBU mengisi BBM kendaraan, rumah sakit melayani pasien, bank menerima setoran simpanan, ekonomi berputar kembali, trauma akan bencana perlahan pulih.
Terdapat sekitar 53.172 Kepala Keluarga yang terdampak bencana pada Jumat, 28 September 2018 itu. Sebagian di antaranya telah menghuni hunian-hunian sementara (Huntara), baik yang dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR, BUMN, maupun oleh lembaga kemanusiaan non pemerintah.
Dalam rentang waktu masa tanggap darurat, sejumlah infrastruktur yang rusak telah tertangani. Listrik mengalir kembali ke pemukiman-pemukiman, tak terkecuali di Huntara-huntara. Sistem komunikasi yang sebelumnya lumpuh total kini berfungsi dengan normal kembali.
Kondisi normal seperti sebelumnya memang belum sepenuhnya terwujud, namun masa rehabilitasi dan rekonstruksi yang sedang berjalan diharapkan dapat mengejawantahkan kehadiran negara bagi para korban yang juga rakyat Indonesia. ***
REFUGEES victims of the earthquake and tsunami received medical treatment due to food poisoning at Anutapura Hospital, Palu, Central Sulawesi, Indonesia, Saturday (January 19, 2019). At least 50 people displaced by the earthquake and tsunami that inhabited refugee camps were rushed to hospitals due to poisoning after eating food distributed by donors. Photo by bmzIMAGES/Basri Marzuki
Palu, Central Sulawesi, INDONESIA (7th Jan 2019): Japanese artist, Daisuke Takeya performed “Yellow Memories” on Talise Beach, Palu Bay, Central Sulawesi, Indonesia, Monday (1/7/2019). The show was the result of collaboration with the Ruang 28 and Sudut Pandang Forum to care for the memories of the earthquake, tsunami and liquefaction disaster that hit Palu City on September 28, 2018 which killed more than 2,000 people. bmzIMAGES/Basri Marzuki
Palu, Central Sulawesi, INDONESIA, (5th Jan 2019): The rob water inundated the shopping complex and roads in Taman Ria, Lere, Palu, Central Sulawesi, Indonesia, on Saturday (1/5/2019). The 7.4 magnitude earthquake that occurred on September 28, 2018 caused a land subsidence (down lift) in the area to reach 1.5 meters. The earthquake also caused a … Read more
JUMAT (28 September 2018) petang itu mungkin menjadi “kiamat kecil” bagi warga di Kelurahan Petobo dan Balaroa di Kota Palu dan juga Desa Jono Oge dan Sibalaya Utara Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Bagaimana tidak, getaran bumi yang menghentak hingga 7,4 Skala Richter menimbulkan kepanikan massal dan kekacauan masif. Tak hanya di empat wilayah itu, namun magnitudonya juga mencemaskan semua orang di seantero Palu, Sigi, Donggala dan wilayah sekitarnya.
Berlari ke tempat terbuka mungkin sudah di luar kepala jika menghadapi situasi seperti itu, atau berlari ke tempat yang lebih tinggi ketika gempa disertai tsunami akan menerjang mungkin juga sudah menjadi prosedur baku sebagaimana pelajaran mitigasi bencana.
Likuifaksi atau pencairan dan pergeseran tanah mungkin pengecualian atas solutif itu. Entah karena langka terjadinya atau memang tidak terbetik di kepala bakal ada bencana yang menggulung permukaan tanah sepeti itu.
Apapun itu, likuifaksi telah menelan mentah-mentah perumahan dan bangunan yang ada di atas Petobo, Balaroa, Jono Oge, dan Sibalaya Utara seluas lebih dari 600 hektare.
Yang tersisa hanyalah serakan kenangan orang-orang terkasih yang menghembuskan nafas terakhir dalam himpitan reruntuhan rumah dan bangunan serta kubangan lumpur yang memilukan.
Serakan itu akan menjadi “monument park” akan kuasa yang maha.
Tuhan, beri kekuatan atas musibah ini. Terimalah arwah korban dan tempatkanlah di sisiMU. ***